BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN
A. PROFIL PERUSAHAAN
Berawal dari didirikannya PT. Ligo Kriyasa Mandiri pada tahun 1986, yang
bergerak dibidang jasa printing dan pemotongan kantong plastik, dan seieiring
berjalannya waktu terbentuklah Ligo group yang kemudian berkembang
menjadi perusahaan yang sukses dan menjadi tolak ukur kesuksesan perusahaan
lain dalam kurun waktu 20 tahun ini.
Seiring dengan perkembangn, kini Ligo
group memiliki 8 perusahan, yaitu :
1.
PT. Ligo Kriyasa Mandiri
2.
PT. Dolpin Putra Sejati
3.
PT. Unggul Karya Semesta
4.
PT. Cahaya Dinamikapersada
5.
PT. Interplast Surya Perkasa
6.
PT. Unggul Plastik
7.
PT. Indogranit Tunggal Perkasa
8.
PT. Aman Food Industri
Kesuksesan yang diraih tidak terlepas dari kerja keras serta kerja sama
yang baik dari seluruh tim manajeman dan seluruh karyawan dalam mewujudkan visi
dan misi perusahaan.
Dengan meningkatnya harga bahan baku dan semakin ketatnya persaingan di
bidang usaha sejenis, Ligo group selalu termotivasi untuk memberikan yang
terbaik bagi seluruh pelanggan terutama dalam kualitas produk, dan kontribusi
yang terbaik sejak dahulu, sekarang dan masa depan, dengan semboyan “We Deliver
Best”.
Pada tahun 2000, Ligo Group
Mendirikan PT. Unggul Karya Semesta yang merupakan produsen terpal terbesar di
Indonesia yang menangani pasar lokal dan ekspor. PT. Unggul Karya Semesta
selalu mengeksplorasi dan mengembangkan inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan konsumen.
Untuk mencapai kualitas yang prima setiap proses mulai dari bahan baku hingga barang jadi
ditangani dengan penuh persiapan dan dikerjakan oleh karyawan yang
berpengalaman dengan penuh keseriusan.
Produk yang diproduksi di PT. Unggul karya Semesta adalah :
1.
PE. Terpaulin
·
Lebar 2 m – 4 m.
·
Ketebalan 115 gsm – 350 gsm.
2.
PP. Woven Geotextile
·
Lebar 4 m.
·
Ketebalan 150 gsm – 300 gsm.
3.
PE. Pound liner
·
Lebar 4 m.
·
Ketebalan 190 gsm – 450 gsm.
4.
PP. Woven bag
·
Dipergunakan sebagai kemasan resin, pupuk, gula
dll.
Distribusi hasil produksi :
1.
Domestik
·
Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Pontianak, Banjarmasin,
Makasar, Palembang,
Denpasar dll.
2.
Asia Pasifik
·
Malaysia, Philipina, Korea, Australia, Thailand.
B. STRUKTUR ORGANISASI
C. FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB
1. Quality Control
·
Melakukan inspeksi raw material yang datang, produk dalam
proses dan produk jadi.
·
Memastikan bahwa produk yang dikirim ke pelanggan sesuai
spesifikasi produk yang ditetapkan (customer requirement).
·
Memastikan setiap kondisi yang berpotensi menyebabkan
ketidaksesuaian mutu produk segera dilakukan tindakan perbaikan.
·
Memastikan setap proses produksi
sesuai dengan standart operational
procedure (SOP)
2. Produksi
·
Meningkatkan produktifitas melalui efisiensi sumber daya, menekan terjadinya
material loss, modifikasi metode proses, mengadopsi teknologi baru dan
pemakaian material sesuai spesifikasi.
·
Memberikan briefing
bagi semua staff produksi tentang prosedur dan intruksi kerja proses
produksi yang benar.
·
Memastikan setiap kondisi yang berpotensi menyebabkan
ketidaksesuaian mutu dan keamanan produk
segera dilakukan tindakan perbaikan.
·
Melaksanakan proses produksi sesuai
rencana produksi.
·
Mengevaluasi dan menganalisa hasil
kerja guna pengambangan dan perbaikan serta untuk membuat rencana selanjutnya.
3.
PPIC
·
Membuat Working Direction (WD) berdasarkan memo
penjualan.
·
Membuat Surat Perintah Kerja (SPK).
·
Memastikan bahwa produksi yang dijalankan oleh
bagian Produksi sesuai dengan jadwal dan tepat waktu.
·
Memastikan bahwa minimum stock barang hasil
produksi tercapai.
4. Teknik
·
Membuat program perawatan secara sistematis.
·
Melakukan perawatan sesuai dengan program yang ditetapkan.
·
Menetapkan personil yang bertanggung jawab melakukan
perawatan dan perbaikan.
5.
Warehouse
·
Menekan terjadinya penerimaan barang dari supplier yang tidak sesuai spesifikasi
dan jumlah barang.
·
Melibatkan user dalam pemeriksaan barang yang datang.
·
Menekan terjadinya selisih jumlah bahan baku yang tersimpan
di gudang dengan yang tercatat di dokumen.
·
Melakukan pemeriksaan jumlah setiap barang yang diterima dari
supplier.
·
Mengupdate kartu stock setiap adanya barang yang masuk
maupun keluar gudang.
6. HRD
·
Membuat program pelatihan tahunan secara sistematis
·
Menyelenggarakan pelatiahan sesuai program pelatihan tahunan
yang ditetapkan.
·
Menetapkan trainer internal yang akan memberikan training.
·
Mencari lembaga trainer yang kompeten sesuai dengan tema
pelatihan.
7. Marketing
·
Membuat target penjualan tahunan.
·
Membuat strategi pemasaran dan promosi yang menarik.
·
Break down target untuk
masing-masing personal sales.
·
Memberikan target pembelian untuk distributor.
· Demo produk dan
presentasi ke end user.
8.
Purchasing
·
Melakukan identifikasi supplier
terpilih
·
Melakukan evaluasi supplier
secara periodik
·
Memberikan punishment
bagi supplier yang tidak memenuhi
persyaratan.
·
Mengidentifikasi semua supplier
terpilih dan melakukan evaluasi supplier
secara periodik.
·
Membuat scoring supplier
sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
·
Meminta bagian terkait untuk memberikan informasi secara
detail atas permintaan pembelian material yang diajukan terkait spesifikasi
barang, batas penyediaan barang, permintaan,
rekomendasi supllier (jika supplier
yang ada tidak bisa menyediakan barang).